1. Jelaskan peristiwa yang menyebabkan dilakukannya pelayaran mencari rempah-rempah ke nusantara 2. Tuliskan faktor penyebab kedatangan bangsa Eropa ke nusantara 3. Tuliskan tiga tokoh penentang Cultuurstelsel. jawaban(Frans Van De Butte,Edward Douwes Dekker,Baron Van Heiffel) 4. Kebijakan yang dilakukan Inggris ketika berkuasa di Indonesia. jawaban (Sewa tanah/Landrate) 5. Tuliskan perbedaan strategi perlawanan bangsa Indonesia sebelum dan sesudah tahun 1908​

1. Jelaskan peristiwa yang menyebabkan dilakukannya pelayaran mencari rempah-rempah ke nusantara
2. Tuliskan faktor penyebab kedatangan bangsa Eropa ke nusantara
3. Tuliskan tiga tokoh penentang Cultuurstelsel. jawaban(Frans Van De Butte,Edward Douwes Dekker,Baron Van Heiffel)
4. Kebijakan yang dilakukan Inggris ketika berkuasa di Indonesia. jawaban (Sewa tanah/Landrate)
5. Tuliskan perbedaan strategi perlawanan bangsa Indonesia sebelum dan sesudah tahun 1908​

Jawaban:

1. Peristiwa yang menyebabkan dilakukannya pelayaran mencari rempah-rempah ke nusantara adalah karena rempah-rempah seperti cengkih, pala, lada, dan kayu manis sangat bernilai tinggi di pasar Eropa pada saat itu. Para pedagang Eropa ingin menguasai perdagangan rempah-rempah untuk mendapatkan keuntungan yang besar.

2. Faktor penyebab kedatangan bangsa Eropa ke nusantara antara lain adalah untuk mencari rempah-rempah, memperluas wilayah kekuasaan, mencari kekayaan, dan menyebarkan agama Kristen.

3. Tokoh penentang Cultuurstelsel adalah Frans Van De Butte, Edward Douwes Dekker (Multatuli), dan Baron Van Heiffel. Mereka menentang sistem tanam paksa yang merugikan rakyat pribumi di Hindia Belanda.

4. Kebijakan yang dilakukan Inggris ketika berkuasa di Indonesia adalah menerapkan sistem sewa tanah atau Landrate, di mana rakyat pribumi harus membayar sewa kepada pemerintah kolonial Inggris untuk menggunakan tanah.

5. Perbedaan strategi perlawanan bangsa Indonesia sebelum tahun 1908 adalah lebih bersifat lokal dan terbatas, seperti perlawanan dari kerajaan-kerajaan lokal. Sedangkan setelah tahun 1908, perlawanan menjadi lebih terorganisir dan terpusat, seperti yang terjadi dalam pergerakan nasional melawan penjajahan Belanda.