Sebuah balok dengan panjang 8 cm, lebar 6 cm dan tinggi 5 cm, digambar dengan proyeksi isometri. Jika panjang balok pada gambar isometri adalah 10 cm, maka skala yang digunakan pada gambar tersebut adalah...​

Sebuah balok dengan panjang 8 cm, lebar 6 cm dan tinggi 5 cm, digambar dengan proyeksi isometri. Jika panjang balok pada gambar isometri adalah 10 cm, maka skala yang digunakan pada gambar tersebut adalah...​

Dalam kasus ini, kita memiliki panjang, lebar, dan tinggi balok dalam bentuk aslinya (8 cm, 6 cm, dan 5 cm), serta panjang balok dalam gambar isometri (10 cm).

Mari kita temukan skala untuk setiap dimensi:

Skala panjang:

Skala panjang = (Panjang dalam gambar isometri) / (Panjang dalam keadaan asli)

= 10 cm / 8 cm

= 1.25

Skala lebar:

Skala lebar = (Lebar dalam gambar isometri) / (Lebar dalam keadaan asli)

= 10 cm / 6 cm

≈ 1.6667

Skala tinggi:

Skala tinggi = (Tinggi dalam gambar isometri) / (Tinggi dalam keadaan asli)

= 10 cm / 5 cm

= 2

Kita harus memilih skala yang paling umum dari ketiga skala ini karena skala yang sama harus digunakan untuk semua dimensi agar proporsi tetap. Skala yang paling umum dari ketiga skala ini adalah 1.25.

Jadi, skala yang digunakan pada gambar isometri tersebut adalah 1:1.25. Artinya, setiap satuan panjang dalam gambar isometri setara dengan 1.25 satuan panjang dalam keadaan asli.